Pelabuhan Hati

Friday, April 27, 2007

pagiku

Pagi ini saat terjaga
Aku belajar
untuk tidak bertanya
tentang apa ...
dan kenapa ...
posted by Nda^_^ at 10:56 AM 0 comments

Pintaku

Ketika kumohon pada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat
Ketika kumohon pada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk kupecahkan
Ketika kumohon pada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi
Ketika kumohon pada Allah sebuah cinta
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.

Aku tak menerima apa yang kupinta,
Tapi aku menerima apa yang kubutuhkan
Do'aku terjawab sudah


Diambil dari mutiara hikmah
posted by Nda^_^ at 10:52 AM 0 comments

Waktu

"Semua orang tengah berlari", gumammu.

Mengejar waktu ...
atau dikejar waktu ?

Entahlah ...
karena kau dan aku, ada diantara mereka




:My Roommate
Ternyata waktu memang tak bisa diajak kompromi
posted by Nda^_^ at 10:49 AM 0 comments

Sahabat

Untuk meneguhkan kala kita tengah goyah
Untuk menuntun pulang saat kita kehilangan arah

That's What Friends are For

Sahabatku ...
Bersinarlah, karena redupmu merisaukan



:El Hafshah
Begitulah Allah mentarbiyah hambaNya
Yakin ! kita mampu melaluinya, insya Allah
posted by Nda^_^ at 10:47 AM 0 comments

Rindu

Duduk sendiri, memandang langit di waktu malam
Indah ...
Ada kerling jenaka yang mengundang tawa
Bintang ...
Mereka masih setia menghias malam

Tiba-tiba, serasa terlempar ke masa lalu
Kembali mengenang warna merah, biru dan abu-abu
Begitu berwarna
Begitu indah
Sketsa itu terbayang satu persatu
Teman ...
Aku rindu


Rindu untuk mereka yang tlah menemani merahnya masa kanakku, birunya masa remajaku dan abu-abunya masa pendewasaanku
Teriring maaf atas ukhuwah yang tersendat
posted by Nda^_^ at 10:44 AM 0 comments

Hujan

Ada yang hilang dari hujan kali ini
Ia tak lagi mewangi rindu
Tak pula merasuk damai di kalbu
Ia bagai luapan bah amarah
Diawali bergumpal awan menghitam
Diiringi deru bayu yang laju
Ditingkahi cahaya berkilat bak cemeti langit
Diselingi gelegar bersahutan yang begitu menggetarkan

Hujan kali ini menjadi tadzkirah
Agar jiwa tak lalai kala mengharunginya.

Allahumma Shoyyiban Naafi'an*


*Doa kala turun hujan
Rindu untuk wangi dan damainya hujan
posted by Nda^_^ at 10:40 AM 0 comments

Ayah

Awalnya tak mudah menafsirkan kasih sayang seorang ayah. Namun, waktu tlah mampu membantu membaca semua.
Ternyata ada cinta dalam sikap kerasnya, ada sayang dalam amarahnya dan ada kasih dalam kalimat-kalimat berakhiran tanda seru yang sering beliau ucapkan.

Pagi itu, saat lantunan 'Abasa sampai pasa penggal ke 34-35, tiba-tiba sosok ayah menjelma dalam alam fikirku.
Ayah, dengan sorot kehilangan yang tersirat, kala menghantar putrinya menuju hidup baru dengan seorang pendamping disisinya.
Ayah, yang rela menerobos subuh yang dingin, melewati lengangnya perbukitan, menempuh 23 km jarak yang membentang dengan hujan yang terus mengguyur, demi ilmu bagi putrinya.
Ayah, dengan wajah letihnya yang tetap bertahan melawan terik dan peluh, demi masa depan putranya.
Tanpa disadari, ada begitu banyak cinta yang tak tertangkap maknanya. Mungkin karena diri, yang tak cukup mampu untuk memaknainya.

Ayah adalah ayah, dengan segala keterbatasan, kekurangan dan ketidaksempurnaannya. Namun ia, takkan pernah dapat tergantikan oleh apapun.

"Tuhan tolonglah, sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku trus berjanji, takkan khianati pintanya
Ayah dengarlah, betapa sesungguhnya kumencintaimu
Kan kubuktikan, ku mampu penuhi maumu"*


* : 'Yang terbaik Bagimu', Ada Band & Gita Gutawa
sebait maaf dan cinta untuk Ayah
posted by Nda^_^ at 10:29 AM 0 comments

Sepenggal episode

Serasa ...
Waktu kian melambat
Memunculkan efek Slow motion pada tiap gerak yang tercipta
Lambat ... semakin lambat
Hingga akhirnya sampai di suatu titik henti
Diam ... Tiada gerak
Seiring halimun yang mulai turun
Menyelimuti keramaian yang begitu senyap.
Sekejap ...
Dalam hitungan detik
Dalam satu helaan nafas
Waktu kembali menemukan ritmenya
Tirai kabut perlahan tersibak
Sirna ...
membawa serta sekeping sisi
hingga hanya menyisakan senyap
Ketika saat menyapa hampa
yang terdengar nun di kejauhan
posted by Nda^_^ at 10:22 AM 0 comments

Monday, April 16, 2007

Sebuah oase

"Sekarang, kira-kira umur manusia adalah 60 tahun. Jika satu hari di akhirat kadarnya sama dengan 50.000 tahun kadar bumi, maka umur manusia di dunia hanyalah 1.8 menit. Bersediakah susah dua menit untuk senang selama-lamanya ? Atau ingin senang 2 menit tapi susah selama-lamanya ?"
(dikutip dari Bulletin Al Hayyat, JMMB).

"Tidak ada kesulitan bila sesudahnya adalah surga. Kesempitan bahkan musibah, semua itu tidak ada artinya. Sebaliknya, tidak ada kebaikan bila disusul dengan neraka. Dan setiap kenikmatan selain surga, nilainya adalah sedikit".
(Sms dari seorang saudara)

"Amalmu bergantung pada tingkat kepayahanmu"
(Al Hadits)


Mambaca baris-baris kalimat diatas saat letih tengah melanda fisik maupun jiwa, bagaikan musafir mendapati sebuah oase di tengah sahara. Begitu menyejukkan dan menenangkan hati.
Dunia memang tempat untuk bersusah payah.
So, bersabar dan bertahanlah !


Laa Haulaa Wa Laa Quwwata ila Billah
Allahu Akbar !!!
(Pake takbir, biar semangat !!!)

posted by Nda^_^ at 9:38 AM 0 comments

Boulevard

Melintasi tepian sebuah Boulevard
Dalam suatu perjalanan
Lengang ...
Mengalun seiring nafas kehidupan
Kelengangan yang membuat terjaga
Akan arti sesaat
Ketika selamanya
Bukanlah keniscayaan
Pun ...
Bukan berarti kemustahilan


Friday the 13th
posted by Nda^_^ at 8:37 AM 0 comments

Tuesday, April 10, 2007

Idealisme

Ada banyak ketidakidealan yang kan kita temui dalam hidup. Baik yang terdapat pada diri kita, pada diri orang-orang di sekitar kita, juga pada lingkungan yang melingkupi kita.
Adakalanya diri benar-benar tak mampu melakukan apa-apa, ketika mendapati sesuatu yang tidak ideal terjadi di depan mata. Hanya getir dalam jiwa yang terus menerus menggaungkan rasa bersalah, sesal dan kesal. Rasa bersalah, karena bisa jadi diam kita menjadi legalitas bagi ketidakidealan yanga ada, sesal karena tak mampu melakukan apa-apa, dan kesal karena menyadari betapa terbatasnya diri ini dan betapa lemahnya iman yang dimiliki hingga baru sebatas penolakan dalam hati yang bisa dilakukan.
Memang, terhadap setiap ketidakidealan yang ada, selalu ada upaya untuk merubahnya agar menjadi sesuatu yang ideal. Namun ketika upaya-upaya yang telah dilakukan ternyata belum juga mampu untuk mengubah ketidakidealan yang ada, muncul kegamangan, hingga smua serasa jadi tak berarti.
Manusia dengan segala keterbatasannya hanya mampu berusaha dan berdo'a. Sedang masalah hasil adalah hak Allah sepenuhnya. Ketika idealisme yang coba diwujudkan belum juga nampak hasilnya, maka perlu introspeksi diri dan evaluasi. Mungkin upaya selama ini dinilai belum cukup serius, hingga harus ada upaya lebih keras lagi dari sebelumnya, atau mungkin perlu pembenahan manajemen, baik manajemen waktu, tenaga, pikiran, supaya semua berjalan lebik baik lagi.
Apapun itu, semua menginsyafkan diri, betapa lemah dan terbatasnya kemampuan manusia, ketika dihadapkan dengan segala ketentuanNya.

Jalan masih panjang kawan. Meski berat, tapi kita tak punya pilihan lain selain terus melangkah.
I am only one, but I am still one
I cannot do everything, but still I can do something.
And because I cannot do everything, I will not refuse to do something that I can do
-Hellen Keller-

:mypartner, esp@gk
posted by Nda^_^ at 1:20 PM 0 comments

Tuesday, April 03, 2007

Sebuah Kepercayaan

"Bagaimana, siap ?" Aku membuka tanya
"Yah, siap atau tidak siap, bagi saya itu berbanding lurus dengan dukungan dari semua pihak". Hmmm, jawaban yang diplomatis. Sepertinya, dia memang sudah menebak apa yang akan saya tanyakan malam itu, sehingga jawaban yang terlontar sudah sebegitu rapi.
"Tentang segala konsekuensi yang nantinya akan dihadapi ?".
"Saya sudah mempertimbangkannya. Mbak tahu bagaimana hidup saya. Dengan bekal itu, saya siap menghadapi semuanya".
Mantap. Sepertinya, tekadnya memang sudah bulat.
"Rencana ke depan ?"
"Tanggal sekian seperti ini, selanjutnya begini, setelah itu begitu dst dst"
Hmmm, aku mengangguk-angguk mendengar penuturannya.
Yah, dia memang tlah dewasa kini. Ada haru yang menyusup jika mengenang perjalanan hidupnya selama ini.
Tiga belas tahun lalu, dia masih seorang kanak-kanak berseragam merah putih yang tingginya hanya sebahuku. Kanak-kanak dengan segala tingkah polahnya yang bikin sebel. Ngeyel, mbandel, dan nggak mau kalah. Luapan marahpun seringkali terdengar. Dasar kanak-kanak, bukannya takut, malah balas melontarkan ejekan yang semakin menyulut kesal.
Itu dulu, dulu sekali. Tapi serasa baru kemarin.
Kini, ia yang kini duduk dihadapku, adalah sesosok remaja tinggi tegap, hingga aku harus sedikit mendongak jika berbicara dengannya, yang dari wajahnya tergambar kerasnya pendirian dan teguhnya sikap.
Hiduplah yang telah menempanya. Rasanya tidak pada tempatnya jika aku menuturinya tentang hidup. Karena kusadari, dia lebih paham bagaimana harus menghadapinya, dan memang bukan dengan tujuan itu aku mengundangnya malam itu. Tapi lebih kepada tanggung jawab sebagai seorang kakak kepada adiknya.
Quu anfusakum wa ahlikum Naaran.
"Baiklah. Kau selayaknya adikku yang ku tak ingin melihatnya salah arah. Aku percaya kau tlah dewasa. Seorang dewasa yang mendasarkan putusannya melaui pertimbangan yang masak dengan memperhatikan berbagai konsekuensi yang harus ditanggung. Kami percaya padamu, jadi tolong, jaga kepercayaan kami".
Ya ... kepercayaan. Itulah hal yang selama ini coba dibangun ketika harus melepas mereka menjalani hidupnya masing-masing. Kadang berat mempertahankan kepercayaan, ketika kekhawatiran mulai menguasai diri. Khawatir dengan lingkungan yang buruk, khawatir akan salah pergaulan, khawatir tentang keselamatan... dan berbagai kekhawatiran yang lain. Saat-saat tertentu kekhawatiran itu berubah ke dalam wujud baru yang bernama possessif .
Namun kepercayaan selalu berusaha menepis semua dan mengikis benih posessif yang muncul.
Sebuah keyakinan bahwa mereka masih mempunyai filter yang cukup kuat untuk dapat menyaring semua input yang memasuki ruang kehidupan mereka.
Ya ... Aku percaya pada kalian !
Dan pada akhirnya, hanya kepada Allahlah seluruh harap tercurah. Moga Ia kan selalu menjaga mereka dimanapun berada.



: adik&sepupu2q
Nung, Aji,Yun, Riz
Moga Allah selalu menjagamu, membimbing langkahmu dan mengiringimu dalam setiap nafas yang kau hela. Amin.
With Luv
posted by Nda^_^ at 2:21 PM 0 comments

Opick - Cahaya Hati.mp3

get more free mp3 & video codes at www.musik-live.net