Pelabuhan Hati
Thursday, August 23, 2007
Hikmah
Mendengar tutur mereka, mengalirkan kesejukan dalam jiwa. Tiada keluh kesah, tiada caci maki, tiada umpatan dan gugatan. Semua yang terlantun adalah syukur dan puji kepada Rabbul 'Izzati, meski saat itu ada harap yang belum terkabul, ada ingin yang belum terpenuhi, pun ada getir yang tertoreh.
Bersama mereka ketenangan begitu terasa. Kembali mengingatkan diri untuk senantiasa bersyukur akan nikmat dan anugrahNya yang begitu luas tak terkira.
"Seandainya semua kita mau membingkai hidup ini dengan bingkai syukur, maka peristiwa apapun yang kita alami adalah lukisan indah yang kan membuat siapapun terpana memandanginya ..." *
"Adakalanya kita mesti belajar mendekap gelak tawa dan duka lara dengan kadar yang sama mesranya, sehingga tiada lagi yang namanya siklus suka duka, yang ada syukur tiada hingga". *
Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadaatika.
* : pesan singkat dari seorang sahabat
Friday, August 10, 2007
Mengurai Benang
Harus perlahan dan persatu, menyusur alur menuju asal
di tempat mana ia bermula
Mengurai benang yang teranyam, ternyata tak cukup energi segenggaman jemari
Tak jua sekedar gerak jari tanpa esensi
Mengurainya berarti ...
ketulusan hati tanpa tendensi
Kelapangan jiwa menelaah makna
Kefahaman diri akan hakikat nurani
Bukan sekedar mengurai anyaman benang
Sekali salah menyusur lajur
Jalur tersekat tersimpul mati
dan semua takkan kembali seperti semula
Mengurai benang teranyam, sungguh ...
Ternyata, tak lebih mudah dari saat menjalinnya