Pelabuhan Hati
Wednesday, November 03, 2004
Antara ada dan tiada
: mereka yang tlah menabur jejak, disepanjang perjalananku
Rasanya ingin selalu kulalui jalan itu
Sekedar tuk kembali rasakan adanya
Bersamai langkahku.
Rasanya tak ingin kupijakkan kembali kakiku di tempat itu
Hanya kan goreskan pedih yang begitu dalam
Ingin kurangkum semua jejak yang tercipta
Dalam balutan syukur yang senantiasa terlantun
Ingin kuhapus setiap jejak yang tersisa
Hingga ia seolah tiada pernah ada
Semua begitu indah untuk sebuah kenyataan
Namun begitu nyata untuk sebuah mimpi
Semua begitu sayang untuk dilupakan
Namun begitu enggan untuk dikenang
Lalu …
Dimana harus kutempatkan ?
Dalam dunia nyata
Yang harus diakui keberadaannya
Bagaimanapun pahitnya
Atau di alam mimpi
Yang harus disadari ketiadaannya
Bagaimanapun manisnya
Rasanya ingin selalu kulalui jalan itu
Sekedar tuk kembali rasakan adanya
Bersamai langkahku.
Rasanya tak ingin kupijakkan kembali kakiku di tempat itu
Hanya kan goreskan pedih yang begitu dalam
Ingin kurangkum semua jejak yang tercipta
Dalam balutan syukur yang senantiasa terlantun
Ingin kuhapus setiap jejak yang tersisa
Hingga ia seolah tiada pernah ada
Semua begitu indah untuk sebuah kenyataan
Namun begitu nyata untuk sebuah mimpi
Semua begitu sayang untuk dilupakan
Namun begitu enggan untuk dikenang
Lalu …
Dimana harus kutempatkan ?
Dalam dunia nyata
Yang harus diakui keberadaannya
Bagaimanapun pahitnya
Atau di alam mimpi
Yang harus disadari ketiadaannya
Bagaimanapun manisnya
Monday, November 01, 2004
Andai ...
Bayangkan bila aku sirna ...
luruh bersama desir bayu senja itu.
Bayangkan bila aku tiada ...
lebur dalam tetes hujan di bulan Oktober
***
Usah kau bingkai jejakku dalam anganmu
Usah pula kau buka kembali kotak mimpiku,
yang tlah pupus dalam kabut asa
***
Biarlah diri terbang mengangkasa
menyapa awan dalam hampa yang begitu damai
Biarlah diri mengalir membelah persada
bersama kesejukan alam dalam senandungnya yang begitu syahdu
