Pelabuhan Hati
Wednesday, May 30, 2007
Motivasi
Saat-saat terakhir ini, merupakan saat-saat yang begitu berat. Perjalanan menuju akhir yang penuh liku.
Yang mampu membuatmu merasakan hilangnya semangat dalam hidup.
Lalu aku hanya mampu berkata,
'Ya, memang berat. Namun semua ada saatnya, karena kita takkan mampu menyegerakan apa-apa yang Ia tunda dan menunda apa-apa yang Ia segerakan.'
Yang mampu membuatmu bimbang diantara dilema.
Lagi-lagi aku hanya mampu berucap,
'Dunia tidak mengenal kesempurnaan, Kawan. Karena kesempurnaan hanyalah milikNya. Just Go on. Melangkahlah ! Kamampuan kita tak hanya dinilai dari satu hal saja. Yakin, bahwa dengan melaluinya, kita akan bisa melakukan hal lain yang lebih bermanfaat'
Namun demikian, tetap saja, diri ini perlu untuk dimotivasi.
Akhirnya ... sebelum berpisah, kembali aku berkata,
"Tetap terus saling memotivasi ya ... Bertahan dan terus berjuang ! Semoga kita mampu melewati semua ini, dan keluar sebagai pemenang !!!" (apapun dan bagaimanapun hasilnya)
Tiba-tiba, ada yang bersuara.
'Gek ben iso ngisi '
Lho ??? Maksudnya ???!!!
: sodara-sodara senasib sepenanggungan, sehidup seperjuangan
Rapopo ding Mbak, sepakat !!! Ncen wis wayahe kok, hehe... Piss ^_^
Yang mampu membuatmu merasakan hilangnya semangat dalam hidup.
Lalu aku hanya mampu berkata,
'Ya, memang berat. Namun semua ada saatnya, karena kita takkan mampu menyegerakan apa-apa yang Ia tunda dan menunda apa-apa yang Ia segerakan.'
Yang mampu membuatmu bimbang diantara dilema.
Lagi-lagi aku hanya mampu berucap,
'Dunia tidak mengenal kesempurnaan, Kawan. Karena kesempurnaan hanyalah milikNya. Just Go on. Melangkahlah ! Kamampuan kita tak hanya dinilai dari satu hal saja. Yakin, bahwa dengan melaluinya, kita akan bisa melakukan hal lain yang lebih bermanfaat'
Namun demikian, tetap saja, diri ini perlu untuk dimotivasi.
Akhirnya ... sebelum berpisah, kembali aku berkata,
"Tetap terus saling memotivasi ya ... Bertahan dan terus berjuang ! Semoga kita mampu melewati semua ini, dan keluar sebagai pemenang !!!" (apapun dan bagaimanapun hasilnya)
Tiba-tiba, ada yang bersuara.
'Gek ben iso ngisi '
Lho ??? Maksudnya ???!!!
: sodara-sodara senasib sepenanggungan, sehidup seperjuangan
Rapopo ding Mbak, sepakat !!! Ncen wis wayahe kok, hehe... Piss ^_^
Thursday, May 24, 2007
Temaram
Malam ini, rembulan terlihat separuh, menampilkan lengkung yang cukup ganjil.
Mataku masih nyala. Jaga, tak hendak terpejam. Neuron-neuron di bilik otakku masih bekerja, menyusuri menit yang baru saja terlewati.
Sebuah perbincangan yang tak biasa. Ada pertentangan batin, ada hati yang tak sejalan, hingga menimbulkan ruahan emosi yang hampir menguasai kesadaran dan nyaris membuatku tak lagi menjadi diriku. Suatu hal yang amat sangat jarang terjadi.
Yah, mungkin memang, idealisme yang kumiliki adalah idealisme yang mengedepankan rasa, sedang ngendikane, tak semua hal bisa dinilai dan disikapi dengan rasa.
Tetap saja, ada banyak hal yang tak bisa kumengerti.
Pada akhirnya, idealisme rasakupun harus terkorban, tersisih, menyerah pada logika, demi sebuah keta'dziman.
Mungkin memang seperti itulah seharusnya.
Benarkah ?
Entahlah ...
Yang kutahu, saat ini, aku begitu merindukan sosok Rasulullah.
Rasulullah, yang rela memperpanjang sujud, demi Hasan dan Husein. Rasulullah, yang menjadi orang yang pertama kali menjenguk ketika orang yang setiap hari meludahi beliau, jatuh sakit.
Rasulullah dengan segala kasih dan cintanya yang begitu luar biasa kepada sahabat, dan ummatnya.
Rembulan masih terlihat separuh, dengan lengkung yang tetap nampak ganjil di mataku.
Malampun beranjak larut, sedang ketidakmengertian enggan beranjak meninggalkanku.
Aku tak mengerti
Dan masih tetap tak mengerti
Aku .........
Aku ...
T_T
:sebuah idealisme yang terkoyak luka
Mataku masih nyala. Jaga, tak hendak terpejam. Neuron-neuron di bilik otakku masih bekerja, menyusuri menit yang baru saja terlewati.
Sebuah perbincangan yang tak biasa. Ada pertentangan batin, ada hati yang tak sejalan, hingga menimbulkan ruahan emosi yang hampir menguasai kesadaran dan nyaris membuatku tak lagi menjadi diriku. Suatu hal yang amat sangat jarang terjadi.
Yah, mungkin memang, idealisme yang kumiliki adalah idealisme yang mengedepankan rasa, sedang ngendikane, tak semua hal bisa dinilai dan disikapi dengan rasa.
Tetap saja, ada banyak hal yang tak bisa kumengerti.
Pada akhirnya, idealisme rasakupun harus terkorban, tersisih, menyerah pada logika, demi sebuah keta'dziman.
Mungkin memang seperti itulah seharusnya.
Benarkah ?
Entahlah ...
Yang kutahu, saat ini, aku begitu merindukan sosok Rasulullah.
Rasulullah, yang rela memperpanjang sujud, demi Hasan dan Husein. Rasulullah, yang menjadi orang yang pertama kali menjenguk ketika orang yang setiap hari meludahi beliau, jatuh sakit.
Rasulullah dengan segala kasih dan cintanya yang begitu luar biasa kepada sahabat, dan ummatnya.
Rembulan masih terlihat separuh, dengan lengkung yang tetap nampak ganjil di mataku.
Malampun beranjak larut, sedang ketidakmengertian enggan beranjak meninggalkanku.
Aku tak mengerti
Dan masih tetap tak mengerti
Aku .........
Aku ...
T_T
:sebuah idealisme yang terkoyak luka
Wednesday, May 09, 2007
Keadilan Allah
Seseorang bertanya, kenapa begitu susah jadi orang baik ???
Yang lain mengeluh akan keletihan yang mendera saat mencoba bertahan untuk tetap berjalan di jalan yang lurus.
Hanya satu jawab yang mampu terucap
"Surga itu begitu indah luar biasa. Keelokan yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbayang dalam fikiran. Sudah sewajarnya, jika keindahan yang luar biasa tersebut, harus diraih dengan perjuangan, pengorbanan dan kepayahan yang luar biasa pula. Itulah keMaha Adilan Allah."
Renungan untuk diri sendiri
Yang lain mengeluh akan keletihan yang mendera saat mencoba bertahan untuk tetap berjalan di jalan yang lurus.
Hanya satu jawab yang mampu terucap
"Surga itu begitu indah luar biasa. Keelokan yang belum pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbayang dalam fikiran. Sudah sewajarnya, jika keindahan yang luar biasa tersebut, harus diraih dengan perjuangan, pengorbanan dan kepayahan yang luar biasa pula. Itulah keMaha Adilan Allah."
Renungan untuk diri sendiri
