Pelabuhan Hati
Thursday, July 19, 2007
Tentang Dia (sebuah sisi lain, tentang waktu)
Saat semua telah lelap dalam mimpinya. Saat malam hampir melewati tengahnya. Saat terbersit ingin tuk rehat barang sejenak
Satu sisi Tentang Dia, menghentak kesadaranku akan waktu. Sekilas ..., satu kalimat.
"Bagaimana jika kita hanya punya hari ini ... ???"
Tanya itu menggema di ruang fikirku.
Bagaimana jika aku hanya punya hari ini .. ? Tiada lagi esok, lusa, minggu depan, tahun depan ... ?
'Entah, ini adalah waktu kita yang terbaik atau terburuk. Tapi saat ini, adalah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini'.
Sederet pesan singkat yang masih tersimpan dalam memori Alif, tiba-tiba tertransfer ke memoriku.
Ya ... Hanya ini waktu yang kita punya, karena masa lalu tlah menjadi milik kenangan, dan masa depan masih menjadi milik angan.
Saat ini adalah satu-satunya waktu kita, hingga tak ada alasan untuk tidak memberikan yang terbaik di setiap detik kita ..., di setiap hela nafas hidup kita.
"Coz we just have this time, Nee ...".
Satu bisik terdengar jauh. Namun tak urung mampu jua menggerakkan raga tuk segera beranjak.
Bismillah ......
SweethomeJune'07
Yang tengah belajar menghargai waktu
Satu sisi Tentang Dia, menghentak kesadaranku akan waktu. Sekilas ..., satu kalimat.
"Bagaimana jika kita hanya punya hari ini ... ???"
Tanya itu menggema di ruang fikirku.
Bagaimana jika aku hanya punya hari ini .. ? Tiada lagi esok, lusa, minggu depan, tahun depan ... ?
'Entah, ini adalah waktu kita yang terbaik atau terburuk. Tapi saat ini, adalah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini'.
Sederet pesan singkat yang masih tersimpan dalam memori Alif, tiba-tiba tertransfer ke memoriku.
Ya ... Hanya ini waktu yang kita punya, karena masa lalu tlah menjadi milik kenangan, dan masa depan masih menjadi milik angan.
Saat ini adalah satu-satunya waktu kita, hingga tak ada alasan untuk tidak memberikan yang terbaik di setiap detik kita ..., di setiap hela nafas hidup kita.
"Coz we just have this time, Nee ...".
Satu bisik terdengar jauh. Namun tak urung mampu jua menggerakkan raga tuk segera beranjak.
Bismillah ......
SweethomeJune'07
Yang tengah belajar menghargai waktu
Tuesday, July 03, 2007
Tentang hidup
Pagi ini, kulihat Mamaku menangis.
Entah apa yang menyebabkan Mama menangis.
Aku tak tahu.
Dunia orang dewasa terlalu rumit untuk dipahami oleh anak sekecil aku.
Aku terdiam menatap Mamaku yang masih menangis dengan airmata berjatuhan dipipinya.
Lalu kudengar Mama berkata tentang 'hidup'.
Siapakah hidup itu Mama ??
Apakah dia yang telah membuatmu menangis ???
Aku ingin bertanya, namun hanya rengekan yang keluar dari mulutku.
Dan tiba-tiba, akupun mulai ikut menangis. Airmataku mengalir deras sederas airmata Mamaku.
Aku tak peduli, dan tak mau peduli tentang apa, siapa dan bagaimana hidup itu.
Aku hanya ingin Mamaku berhenti menangis, dan kembali menemaniku bermain, mengajakku bersepeda keliling kompleks, berbelanja ke pasar, meracik jualan bersama, mengajakku mengaji dan sholat ke masjid. Aku hanya ingin Mamaku tersenyum.
Ah ... andai waktu bisa melakukan gerak cepat, aku ingin segera menjadi dewasa dan membuat Mamaku bahagia. Ya ... aku ingin Mamaku tersenyum, kini, nanti dan selamanya ...
Bunda ..., ajari Nanda tentang hidup ...
Ada begitu banyak hal yang tak mampu Nanda mengerti.
Kenapa harus ada saling menyakiti ?
mengapa ada hati yang tega mendzolimi ?
Kenapa nurani tak jua terketuk, melihat ratap pilu, jerit tangis dan serak raungan takbir yang menyuarakan getir atas arogansi makhluk bernama manusia ?
Bunda ..., bukankah langit bergoncang, hijab akan terbuka dan segala doa akan terkabulkan, manakala ada seorang hamba Allah yang merintih, mengadukan kedzoliman yang ia terima ?
Lalu kenapa, masih ada nyali untuk tetap berlaku dzolim kepada sesama ?
Nanda tak mengerti, Bunda.
Nanda tak mengerti.
Bunda ..., ajari Nanda tentang hidup ...
dan ....
bagaimana menjalaninya ...
: phiepha&mom
Kita punya Allah, dan itu lebih dari apapun
Entah apa yang menyebabkan Mama menangis.
Aku tak tahu.
Dunia orang dewasa terlalu rumit untuk dipahami oleh anak sekecil aku.
Aku terdiam menatap Mamaku yang masih menangis dengan airmata berjatuhan dipipinya.
Lalu kudengar Mama berkata tentang 'hidup'.
Siapakah hidup itu Mama ??
Apakah dia yang telah membuatmu menangis ???
Aku ingin bertanya, namun hanya rengekan yang keluar dari mulutku.
Dan tiba-tiba, akupun mulai ikut menangis. Airmataku mengalir deras sederas airmata Mamaku.
Aku tak peduli, dan tak mau peduli tentang apa, siapa dan bagaimana hidup itu.
Aku hanya ingin Mamaku berhenti menangis, dan kembali menemaniku bermain, mengajakku bersepeda keliling kompleks, berbelanja ke pasar, meracik jualan bersama, mengajakku mengaji dan sholat ke masjid. Aku hanya ingin Mamaku tersenyum.
Ah ... andai waktu bisa melakukan gerak cepat, aku ingin segera menjadi dewasa dan membuat Mamaku bahagia. Ya ... aku ingin Mamaku tersenyum, kini, nanti dan selamanya ...
Bunda ..., ajari Nanda tentang hidup ...
Ada begitu banyak hal yang tak mampu Nanda mengerti.
Kenapa harus ada saling menyakiti ?
mengapa ada hati yang tega mendzolimi ?
Kenapa nurani tak jua terketuk, melihat ratap pilu, jerit tangis dan serak raungan takbir yang menyuarakan getir atas arogansi makhluk bernama manusia ?
Bunda ..., bukankah langit bergoncang, hijab akan terbuka dan segala doa akan terkabulkan, manakala ada seorang hamba Allah yang merintih, mengadukan kedzoliman yang ia terima ?
Lalu kenapa, masih ada nyali untuk tetap berlaku dzolim kepada sesama ?
Nanda tak mengerti, Bunda.
Nanda tak mengerti.
Bunda ..., ajari Nanda tentang hidup ...
dan ....
bagaimana menjalaninya ...
: phiepha&mom
Kita punya Allah, dan itu lebih dari apapun
Airmata
Akhir-akhir ini, sering kulihat airmata berceceran dimana-mana.
Ada airmata kesedihan, airmata kekecewaan, airmata keprihatinan, airmata pengharapan, airmata kekuatan, dan airmata kebahagiaan.
Mungkin karena sekelilingku adalah kaum Hawa yang memang dikenal mempunyai hubungan yang cukup akrab dengan airmata.
Entah sejak kapan airmata diidentikkan dengan wanita. Apakah karena wanita lebih mengedepankan rasa dalam menyikapi berbagai hal ??? Bisa jadi.
Yang kuyakini, ia bukanlah simbol kelemahan, tapi ia adalah perlambang kelembutan sekaligus kekuatan.
Beruntunglah, Allah tlah menciptakan airmata. Sebab ada hal yang tak sanggup dirangkaikan oleh kata, tak mampu disusun oleh deretan abjad, dan tak dapat dilukiskan dalam goresan kanvas, tapi bisa tersampaikan dengan indah, lewat butir-butir airmata yang mengalir.
Ada airmata kesedihan, airmata kekecewaan, airmata keprihatinan, airmata pengharapan, airmata kekuatan, dan airmata kebahagiaan.
Mungkin karena sekelilingku adalah kaum Hawa yang memang dikenal mempunyai hubungan yang cukup akrab dengan airmata.
Entah sejak kapan airmata diidentikkan dengan wanita. Apakah karena wanita lebih mengedepankan rasa dalam menyikapi berbagai hal ??? Bisa jadi.
Yang kuyakini, ia bukanlah simbol kelemahan, tapi ia adalah perlambang kelembutan sekaligus kekuatan.
Beruntunglah, Allah tlah menciptakan airmata. Sebab ada hal yang tak sanggup dirangkaikan oleh kata, tak mampu disusun oleh deretan abjad, dan tak dapat dilukiskan dalam goresan kanvas, tapi bisa tersampaikan dengan indah, lewat butir-butir airmata yang mengalir.
