Pelabuhan Hati

Friday, December 22, 2006

Episode menakjubkan sang mujahidah

Sosok itu berdiri mematung dihamparan lautan pasir yang Maha Luas, menatap punggung suaminya yang perlahan menjauh.
"Mengapa kau tinggalkan kami disini ?"
Senyap tiada jawaban.
"Mengapa kau tinggalkan kami disini ?"
Kembali tanya itu menyapa kehampaan.
"Apakah ini adalah perintah Allah ???"
Sang suami mengangguk, tanpa menoleh. Ia sadar, jika dia memalingkan wajahnya ke belakang, ia tak kan sanggup meneruskan langkah. Hati siapa yang tega, ketika harus meninggalkan buah hati dan belahan jiwa di gurun pasir tak berpenghuni dan jauh dari pemukiman itu.
"Baiklah, jika ini adalah perintah Allah, maka Allah tak akan menyia-nyiakan kami".
Sebuah jawaban yang menyiratkan kepasrahan total dan keyakinan yang luar biasa kuat kepada Allah SWT.
Bagaikan mendapatkan oase di tengah gurun, kata-kata istrinya mampu menenangkannya dan menguatkan langkahnya untuk menjalankan amanah yang begitu beratnya.
Lalu kisahpun dimulai, bagaimana beratnya perjuangan Ibunda Hajar dan Ismail untuk bertahan di tempat tersebut. Hingga akhirnya Allah berkenan mengabadikan perjuangan beliau menjadi rukun haji, sebagai penghargaan atas keikhlasan dan kesabaran beliau dalam menjalani perintah dan ketetapan Allah.
Dari beliau terlahir putra-putra yang sholih, yang nantinya akan melahirkan manusia agung, penghulu para anbiya, Muhammad Rasulullah ...


***

Beberapa kurun setelah itu ...
Di sebuah rumah tua di salah satu sudut kota Madinah. Seorang ibu beserta anak gadisnya tengah bekerja memerah susu untuk dijual keesokan harinya, sebagai sarana menyambung hidup.
Kesulitan ekonomi yang mendera membuat sang ibu berpikir, bagaimana caranya agar keuntungan dari hasil jualannya bisa bertambah. Iapun berkata pada anak gadisnya
"Campurlah susu itu dengan air, supaya keuntungan kita bisa bertambah"
Sang anak menjawab,
"Bukankah Khalifah kita melarang untuk mencapur susu dengan air ?"
"Tidak apa-apa, toh khalifah tidak akan tahu"
Dengan bijak sang anak kembali menjawab,
"Ibu, khalifah memang tidak akan mengetahui perbuatan kita, tapi Tuhan Khalifah Umar pasti akan mengetahui".
Khalifah yang mendengar percakapan tersebut, begitu tersentuh dengan sikap yang dimiliki sang gadis. Beliau akhirnya menikahkan anak gadis tersebut dengan putra beliau. Dan dari keturunan keluarga tersebut kelak lahir seorang khalifah yang bijaksana, dimana pada masa pemerintahannya, masyarakat sampai kebingungan untuk membagikan zakat, karena memang selurut rakyatnya sudah sejahtera. Dialah Umar Bin Abdul Aziz.


Yah ... sejarah telah mencatat bagaimana sosok ibu, begitu berperan dalam membentuk keluarga yang sakinah sehingga mampu menghasilkan generasi-generasi muda Islam yang Rabbani.
Sungguh ... dunia takkan mampu menafikkan perjuangan dan pengorbanan dari seorang ibu.
Ibu ... kan selalu menjadi simbol kasih sayang yang tiada terputus, bagai air yang selalu mengalir, bagai udara yang senantiasa berhembus, bagai mentari yang tak pernah lelah menyinari, kini ... nanti ... dan selamanya.


Sepenuh cinta untuk seluruh ibu di seluruh dunia
Happy Mothers day


posted by Nda^_^ at 9:12 AM

0 Comments:

Post a Comment

<< Home

Opick - Cahaya Hati.mp3

get more free mp3 & video codes at www.musik-live.net